KUBET – Gubernur NTT: Pengembangan Geotermal di Pulau Flores akan Ditinjau

Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Melki Laka Lena, dalam pidato perdana pada rapat paripurna ke-21 masa persidangan II tahun sidang 2024-2025 di ruang sidang utama DPRD Provinsi NTT, Senin (3/3/2025).

Lihat Foto

Nusa Tenggara Timur (NTT) Melki Laka Lena mengatakan, pengembangan geotermal atau panas bumi di Pulau Flores akan ditinjau lebih lanjut oleh tim teknis yang dibentuk untuk melihat langsung situasi di lapangan.

“Hal ini untuk menindaklanjuti pendapat masing-masing pihak pengembang, serta para bupati dan juga Walhi (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia) NTT,” kata Melki, sebagaimana dilansir Antara, Selasa (29/4/2025)

Ia mengatakan, pihaknya telah menggelar rapat pembahasan tentang geotermal di Kupang bersama dengan Dirjen Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi.

Menurut Melki, nantinya tim yang dibentuk akan turun ke lapangan untuk mengamati kondisi dan isu di masing-masing lokasi yang akan melakukan uji petik sebagai langkah lebih lanjut.

Nantinya, bersama dengan para bupati, wakil bupati, dan jajaran, Gubernur NTT akan turun dan mengecek satu per satu untuk mendapat data dan informasi yang akurat.

“Dalam hal ini ada pro dan kontra dan saya juga ingatkan agar kita bergerak dengan tenang dan hindari pergerakan yang bersifat demo dan provokatif,” papar Melki.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT dan Pemerintah Pusat, ujar dia, akan meneruskan kebijakan ini. Melki juga mengatakan dirinya tidak akan tutup mata bila ada penolakan ataupun protes di lapangan.

“Kami membuka ruang diskusi dan melakukan komunikasi dengan setiap aspirasi,” ujar Melki.

Melki menambahkan, isu mengenai panas bumi tersebut harus segera diselesaikan dengan cepat karena ini salah satu pintu NTT menjadi provinsi yang sejahtera.

Dia menambahkan, pengembangan geotermal saat ini yang sudah berjalan baik dan bagus akan tetap dilanjutkan. Sedangkan yang masih kurang atau terkendala dapat diperbaiki sesuai aspirasi. Sementara yang kurang baik atau tidak bisa dikembangkan lagi maka akan ditutup.

Melki berujar, Pemprov NTT berkomitmen memperhatikan beberapa hal di antaranya menjamin transparansi penuh dalam seluruh proses pengembangan panas bumi, termasuk membuka data lingkungan dan hasil audit independen kepada publik.

Selain itu mengutamakan keterlibatan masyarakat adat dan tokoh lokal dalam setiap tahap pembangunan, sejak sosialisasi awal hingga operasionalisasi proyek.

Pemprov NTT juga menerapkan prinsip pelestarian lingkungan berbasis kearifan lokal, termasuk sistem reinjeksi air panas, rehabilitasi hutan, dan pemetaan rona awal yang ketat.

Pemerintah juga akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal melalui skema pembagian manfaat, pengembangan infrastruktur, program pendidikan, dan usaha berbasis energi terbarukan.

Posted in Tak Berkategori

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *