KUBET – BRIN-BATARA Kembangkan Bioenergi dengan Manfaatkan Tanaman Malapari

Ilustrasi foto pohon Malapari

Lihat Foto

rehabilitasi lahan kering, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menjalin kerja sama dengan PT BATARA melalui riset terapan pemanfaatan tanaman Pongamia pinnata atau Malapari.

Tanaman Malapari ini dipilih karena potensinya sebagai bahan baku bioenergi yang ramah lingkungan dan mampu tumbuh di kawasan pesisir yang terdampak iklim ekstrem.

Kepala Pusat Riset Botani Terapan BRIN, M. Imam Surya, mengatakan bahwa malapari ini bukan hanya tanaman strategis dari sisi ekologis, tetapi juga ekonomi.

“Ia memiliki kandungan minyak nabati yang tinggi sehingga memiliki potensi yang tinggi pula untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku bioenergi yang mendukung transisi energi bersih di Indonesia,” ujar Imam sebagaimana dikutip dari keterangan tertulis di laman BRIN, Senin (16/6/2025).

Malapari ini merupakan tanaman asli India dan Asia Tenggara yang kini tersebar di berbagai wilayah tropis, termasuk Indonesia. Kemampuannya beradaptasi terhadap salinitas, penggenangan, dan udara terbuka menjadikannya cocok untuk kawasan pesisir seperti Lembata, Nusa Tenggara Timur.

Lebih lanjut, Imam mengatakan bahwa program ini dirancang tidak hanya untuk pengembangan bioenergi, tetapi juga sebagai model pengelolaan lanskap hutan berkelanjutan yang melibatkan masyarakat lokal.

Menurutnya, BRIN, melalui Pusat Riset Botani Terapan, akan melakukan pemantauan terhadap pertumbuhan tanaman, kemampuan penyerapan karbon, serta kontribusinya terhadap kesejahteraan ekonomi warga setempat.

“Penanaman Malapari ini merupakan langkah awal membangun ekosistem riset terapan yang berdampak nyata bagi masyarakat. Kami juga akan melakukan pendampingan agar menghasilkan inovasi yang relevan dan berkelanjutan,” tambah Imam.

Sebagai bagian dari kerja sama ini, PT Radiant Utama dan PT BATARA telah menanam 500 bibit Malapari di Kabupaten Lembata pada Rabu (4/6/2025). Penanaman ini juga menandai dimulainya pembangunan Laboratorium Iklim Berbasis Komunitas — sebuah pusat riset, pengamatan, dan pemberdayaan masyarakat dalam merespons dampak perubahan iklim.

Menurut Imam, melalui laboratorium tersebut, BRIN bersama mitra lokal akan memastikan masyarakat Lembata tidak sekadar menjadi objek program, melainkan pelaku utama dalam konservasi dan adaptasi iklim.

Imam juga mengatakan bahwa pihaknya berharap inovasi yang tumbuh dari daerah seperti Lembata dapat memberi kontribusi nyata dalam skala global.

Sementara itu, Koordinator Kerja Sama Riset BRIN–BATARA, Budi Leksono, menekankan pentingnya riset jangka panjang agar rehabilitasi lahan benar-benar berdampak secara ekologis dan ekonomi kepada masyarakat.

“Ini penting agar rehabilitasi lahan benar-benar berhasil secara ekologis dan ekonomi,” kata Budi.

Ia menyebut kolaborasi ini sebagai bentuk sinergi antara dunia usaha dan lembaga riset untuk menciptakan inovasi yang dapat diterapkan di berbagai wilayah rawan iklim di Indonesia.

Selain itu, penanaman awal 500 bibit Malapari di Lembata disebutnya sebagai pijakan dari target jangka panjang pemerintah daerah untuk menanam satu juta pohon Malapari varietas Lembata.

Menurutnya, upaya ini bukan hanya menyasar mitigasi perubahan iklim dan adaptasi masyarakat pesisir, tetapi juga diarahkan untuk mendukung pencapaian target nasional FOLU Net Sink 2030.

Di sisi lain, Budi mengatakan bahwa BRIN juga akan mendukung pengembangan benih unggul Malapari dengan pendekatan ilmiah dan menyusun rekomendasi kebijakan bagi pemerintah daerah, khususnya dalam rehabilitasi lahan kritis.

Selai itu, menurutnya riset bioenergi dari biji Malapari yang memiliki kandungan minyak nabati tinggi menjadi bagian dari upaya untuk membuka peluang integrasi antara konservasi lingkungan, ketahanan energi, dan ekonomi sirkular di wilayah kepulauan.

“Inisiatif ini dapat membuktikan bahwa sains, kebijakan, dan sektor swasta bisa berjalan selaras untuk menciptakan solusi yang berdampak besar bagi keberlanjutan lingkungan dan masyarakat,” tutup Imam.

Posted in Tak Berkategori

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *