KUBET – Tingkat Merkuri Sungai-sungai Dunia Berlipat Ganda Pasca-Revolusi Industri

Ilustrasi sungai

Lihat Foto

merkuri sungai-sungai dunia telah meningkat lebih dari dua kali lipat sejak era pra-industri.

Temuan ini merupakan data dasar pertama kadar merkuri sungai global.

Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Science Advances menggunakan model komputer canggih untuk memperkirakan aliran merkuri di sungai.

Peneliti menemukan bahwa jumlah merkuri yang diangkut oleh sungai ke laut telah meningkat drastis dari sekitar 390 metrik ton per tahun sebelum era industri menjadi sekitar 1.000 metrik ton per tahun saat ini.

Penulis utama, Yanxu Zhang, profesor madya ilmu Bumi dan lingkungan di Sekolah Sains dan Teknik Tulane, menyebut pendorong utama peningkatan tersebut adalah pembuangan air limbah, erosi tanah, dan pelepasan merkuri dari kegiatan industri dan pertambangan.

“Aktivitas manusia telah mengganggu siklus merkuri global dalam setiap aspek,” kata Zhang, dikutip dari Phys, Kamis (12/6/2025).

Aktivitas manusia telah mengganggu seluruh siklus merkuri di alam, dan yang lebih penting, jalur sungai sebagai “pipa” utama untuk mengalirkan merkuri dari limbah kota dan industri telah diabaikan dalam penelitian sebelumnya.

Temuan tersebut memiliki implikasi signifikan bagi kesehatan manusia dan satwa liar, karena senyawa merkuri merupakan neurotoksin kuat yang dapat terakumulasi dalam ikan dan menimbulkan risiko kesehatan melalui konsumsi.

Para peneliti mencatat bahwa sungai-sungai di dekat habitat satwa liar yang kritis, termasuk jalur migrasi burung utama di Asia Timur dan Amerika Utara, telah mengalami peningkatan kadar merkuri yang mengkhawatirkan.

“Penetapan batas dasar untuk merkuri sungai selama era pra-industri dapat berfungsi sebagai titik acuan utama,” papar Zhang.

Dalam studinya, para peneliti mengembangkan model komputer canggih bernama MOSART-Hg untuk memperkirakan kadar merkuri di sungai pada era pra-industri.

Untuk memastikan model akurat, mereka membandingkan hasil simulasi model dengan data merkuri aktual yang ditemukan dalam inti sedimen kuno dari berbagai belahan dunia.

Pola regional mengungkapkan peningkatan paling dramatis dalam polusi merkuri terjadi di Amerika Utara dan Selatan yang berkontribusi 41 persen dari pertumbuhan global merkuri sungai sejak tahun 1850, diikuti oleh Asia Tenggara (22 persen) dan Asia Selatan (19 persen).

Studi juga mengidentifikasi penambangan emas skala kecil dan artisanal (ASGM) sebagai kontributor yang sangat signifikan terhadap pencemaran merkuri di Amerika Selatan, Asia Tenggara, dan sebagian Afrika.

Di wilayah Amazon, misalnya, kadar merkuri telah melonjak karena peningkatan erosi tanah akibat penggundulan hutan dan pelepasan merkuri dari aktivitas penambangan.

Posted in Tak Berkategori

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *