
Oman untuk merehabililtasi mangrove.
BRIN menyebutkan bahwa sejauh ini Indonesia telah melakukan berbagai hal termasuk membuat kebijakan pro lingkungan, riset dan inovasi, serta pemberdayaan masyarakat terkait rehabilitasi ekosistem mangrove.
Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Ekologi dan Etnobiologi (PREE) BRIN, Virni Budi Arifanti, mengatakan hal tersebut membuat delegasi Oman mengunjungi Indonesia guna melihat dan belajar secara langsung praktik terbaik upaya rehabilitasi di Indonesia.
“Pada prinsipnya, kami menyambut baik kolaborasi antara pemerintah Oman dan Indonesia. Diharapkan akan terjalin kerja sama yang baik di antara dua negara, khususnya kegiatan riset dan pengembangan inovasi dalam rehabilitasi dan konservasi mangrove,” ungkap Virni dalam keterangannya, Sabtu (31/5/2025).
Adapun delegasi Oman mengunjungi Taman Wisata Alam (TWA) Mangrove Angke Kapuk, Jakarta Utara. Menurut Virni, Indonesia memiliki 43 spesies mangrove tropis sejati atau 80 persem spesies mangrove tropis dunia.
Sedangkan Oman yang hanya memiliki beberapa spesies mangrove saja. Sehingga, dia menekankan pentingnya aspek riset maupun inovasi dalam upaya konservasi serta rehabilitasi mangrove terutama sebagai ekosistem karbon biru untuk menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK).
Teknologi integrated mangrove sowing (IMS), misalnya, yang telah terintegrasi sebagai pemantau mangrove.
“IMS merupakan sistem tanam mangrove terintegrasi yang menggunakan pesawat nirawak (drone) untuk mempermudah penanaman mangrove di lokasi-lokasi yang sulit dijangkau,” papar Virni.
“Biji mangrove disiapkan dalam bentuk bola dengan dilapisi tanah, arang, sekam, dan diberi nutrisi untuk memudahkan biji tersebut tumbuh pada saat sampai ke tanah,” imbuh dia.
Riset penting lainnya mencakup keragaman spesies, penghitungan stok karbon, faktor emisi, valuasi ekonomi, dan kebijakan blue carbon.
“Kita perlu membangun kerja sama dengan semua stakeholder seperti pemerintah pusat, pemda, perguruan tinggi, swasta, dan masyarakat serta mitra internasional seperti Oman. Untuk bersama-sama mewujudkan pengelolaan ekosistem mangrove berkelanjutan,” sebut dia.