KUBET – Freeport dan KLHK Tanam Mangrove Seluas 5 Hektar di Kalsel

PT Freeport Indonesia (PTFI) bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) menanam mangrove di Desa Sabuhur, Kecamatan Jorong, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan.

Lihat Foto

mangrove seluas 5 hektare di Desa Sabuhur, Kecamatan Jorong, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan.

Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen PTFI menanam 10 ribu hektare mangrove hingga 2041, sekaligus tindak lanjut Nota Kesepahaman dengan KLHK dan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) yang diteken Juni 2023.

Sebagai bagian dari kerja sama yang ditegaskan kembali lewat MoU antara PTFI dan ULM pada Februari 2025, penanaman ini juga mencakup pengelolaan lahan basah serta penguatan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Deputi Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK, Rasio Ridho Sani, menyebut peran mangrove tidak bisa dipandang sempit.

“Mangrove bukan sekadar pelindung pesisir. Ia menyerap karbon, menopang ekonomi biru, dan menjaga daratan dari krisis,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (3/6/2025).

Indonesia diketahui memiliki kawasan mangrove terluas di dunia, mencapai 3,4 juta hektare atau 23 persen dari total populasi mangrove global. Potensi penyimpanan karbon dari ekosistem ini pun dinilai signifikan secara global.

“Menanam mangrove tidak hanya soal pohon, tapi menanam harapan — bagi laut, iklim, dan masa depan masyarakat pesisir,” kata Rasio.

Ia juga mengingatkan bahwa tekanan terhadap ekosistem ini masih besar, mulai dari alih fungsi lahan, tambak intensif, hingga pencemaran plastik dan reklamasi. Karena itu, menurutnya, kolaborasi lintas sektor termasuk dunia usaha seperti PTFI sangat penting agar rehabilitasi benar-benar terjadi.

Adapun, Presiden Direktur PTFI Tony Wenas menjelaskan bahwa upaya ini bukan inisiatif satu titik. PTFI menjalankan program Percepatan Rehabilitasi Mangrove seluas 8.000 hektare di Papua dan 2.000 hektare di berbagai wilayah lain sebagai bagian dari Program Nasional Rehabilitasi Mangrove.

“Ini juga untuk memulihkan ekosistem agar memberi manfaat nyata bagi lingkungan dan masyarakat pesisir,” ujarnya.

Sejak 2005, PTFI telah menanam mangrove lebih dari 1.500 hektare di pesisir dalam wilayah Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK). Beberapa titik lainnya termasuk 5 hektare di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada 2023 dan 25 hektare di Deli Serdang, Sumatera Utara pada 2024.

Untuk memperluas cakupan, PTFI bersama Universitas Gadjah Mada (UGM) telah memverifikasi lahan usulan KLHK dan mengidentifikasi 834 hektare untuk penanaman mulai tahun ini. Lahan tersebut tersebar di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Bali, dan Kalimantan.

Sebagai rangkaian kegiatan, ULM, KLHK, dan PTFI juga menggelar Seminar Nasional bertajuk “Menata Masa Depan Mangrove Indonesia: Kolaborasi Ilmu, Aksi, dan Kebijakan Untuk Mengakhiri Polusi Plastik” di Auditorium Kampus ULM pada Senin (2/6/2025). Sebanyak 1.000 mahasiswa turut hadir dalam acara ini.

Posted in Tak Berkategori

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *