
musim hujan yang datang lebih awal dari biasanya. Badan meteorologi setempat menyebutkan bahwa kedatangan hujan tahun ini terjadi hampir dua minggu lebih cepat dibanding rata-rata tahunan.
Kepala Stasiun Cuaca Mumbai, Shubhangi Bhute, dari Departemen Meteorologi India, menyatakan bahwa hujan kali ini merupakan yang paling awal sejak pencatatan dimulai pada 2011.
“Ini adalah musim hujan paling awal yang tercatat sejak saat itu, jadi ini adalah yang paling awal dalam 14 tahun terakhir,” ujar Bhute, dikutip dari CNA pada Selasa (27/5/2025).
Fenomena ini membawa dampak yang beragam bagi masyarakat. Di pedesaan, hujan disambut positif karena menurunkan suhu udara dan membantu petani dalam mendukung hasil panen. Namun di kota-kota besar seperti Mumbai, curah hujan tinggi setiap tahunnya juga memunculkan tantangan berupa banjir dan gangguan infrastruktur serta transportasi.
Wilayah Asia Selatan sendiri semakin sering dilanda suhu ekstrem dan pola cuaca yang tidak menentu. Meski para ilmuwan terus mengkaji hubungan antara perubahan iklim dan musim hujan, dampak pemanasan global terhadap pola monsun yang kompleks ini belum sepenuhnya dipahami.
Musim hujan di India sangat dipengaruhi oleh angin monsun barat daya, angin laut berskala besar yang menyuplai 70 hingga 80 persen curah hujan tahunan ke wilayah Asia Selatan. Angin ini biasanya bertiup dari bulan Juni hingga September, saat suhu panas di daratan menarik massa udara lembap dari Samudra Hindia, menghasilkan hujan lebat.
Secara historis, monsun pertama kali mencapai Kerala—wilayah paling selatan India—sekitar 1 Juni, lalu bergerak ke utara hingga menjangkau seluruh India pada awal Juli. Biasanya, hujan baru tiba di negara bagian Maharashtra sekitar 7 Juni, sehingga hujan yang turun di Mumbai pada akhir Mei ini tergolong sangat dini.