
garden tower dalam kegiatan pengabdian masyarakat di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan.
Program ini menyasar SMKN 1 Kotabaru, SLB Kotabaru, dan Lapas Kelas II-A Kotabaru, bekerja sama dengan PT Arutmin.
Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen IPB bertajuk “Kampus Berdampak”. Salah satu tujuannya adalah mendorong terbentuknya ketahanan pangan masyarakat melalui inovasi yang langsung menyentuh kebutuhan lokal.
“Program garden tower ini diharapkan dapat mendukung terbentuknya ketahanan pangan di Kalimantan Selatan, khususnya Kotabaru,” ujar Akhmad, sebagaimana dikutip dari laman resmi IPB University, Selasa (3/6/2025).
Menurutnya, garden tower merupakan teknologi konvensional untuk budidaya sayuran secara vertikal. Media tanamnya terdiri dari kantong terpal berukuran 50 cm × 100 cm, pipa paralon dua inci sebagai saluran irigasi, serta campuran arang sekam, pupuk organik, dan tanah humus dengan perbandingan 3:3:1.
Selain itu, sistem ini juga dinilai memiliki produktivitas tinggi dan cocok diterapkan di lahan terbatas karena memanfaatkan ruang vertikal. Selain hemat lahan, garden tower juga minim gulma, sehingga mengurangi kebutuhan akan pupuk, pestisida, dan air. Tanaman pun lebih mudah dipantau dan dirawat. Bahkan, limbah organik rumah tangga bisa diolah menjadi kompos untuk mendukung pertumbuhannya.
Teknologi ini telah menjadi bagian dari program pengabdian Departemen Arsitektur Lanskap IPB University dan telah tersebar di lebih dari 400 unit ke berbagai desa sekitar kampus.
Namun, Akhmad menekankan bahwa sistem ini tetap memerlukan perhatian khusus, terutama terkait risiko hama dan penyakit akibat kepadatan tanaman dan kelembapan yang tinggi. Penyiraman juga harus dilakukan secara kontinu untuk memastikan distribusi nutrisi merata dari bagian atas hingga tengah media tanam.
Selama masa tanam, perwakilan sekolah dan lapas akan memantau perkembangan tanaman setiap dua minggu sekali.
Selain pengenalan garden tower, kegiatan pengabdian ini juga mencakup pelibatan mahasiswa IPB. Evelyn Tissa, mahasiswa yang tengah magang di PT Arutmin, turut mendesain salah satu lokasi pujasera di kampung nelayan Kotabaru.
“Pada kesempatan ini, kami juga menyupervisi kegiatan magang mahasiswa. Kegiatan magang ini berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat nelayan di kampung nelayan Kotabaru,” ujar Akhmad.