KUBET – Cek Kesehatan Gratis Masuk Desa, Periksa 133 Warga di Cipelah

Pemeriksaan kesehatan gratis oleh kementrian kesehatan

Lihat Foto

layanan kesehatan yang layak masih menjadi tantangan nyata bagi sebagian masyarakat desa. Jarak yang jauh ke fasilitas kesehatan, keterbatasan mobilitas, hingga beban biaya membuat sebagian warga kesulitan menjalani pemeriksaan rutin.

Di tengah kondisi itu, program kolaboratif antara Kementerian Kesehatan dan platform digital SnackVideo hadir sebagai upaya menjangkau kelompok yang selama ini terpinggirkan dari layanan kesehatan formal.

Melalui program Desa Sejahtera, kegiatan cek kesehatan gratis digelar di Desa Cipelah, Rancabali, Kabupaten Bandung pada Sabtu (29/6/2025). Sebanyak 133 warga memanfaatkan layanan ini dari total 200 kuota yang disediakan.

Pemeriksaan meliputi pengecekan tekanan darah, gula darah, hingga konsultasi kesehatan umum, yang dibuka secara terbuka di area publik desa.

Bagi sebagian warga, kegiatan ini bukan sekadar layanan kesehatan biasa, tetapi momentum untuk memeriksakan kesehatan mereka tanpa beban biaya.

“Saya ikut periksa karena nggak punya uang. Ke dokter harus pakai biaya, tapi di sini gratis,” ujar Jana (58), salah satu warga yang mengikuti pemeriksaan, sebagaimana dikutip dari keterangan Kementerian Kesehatan pada Selasa (1/7/2025).

Dari hasil cek, ia diketahui memiliki kadar gula darah tinggi serta gangguan penglihatan yang mulai mengganggu aktivitas hariannya. Medis pun menyarankan ia untuk segera melanjutkan pemeriksaan ke puskesmas pada 20 Juli atau dirujuk ke rumah sakit bila diperlukan.

Cerita Jana bukan kasus tunggal. Selama ini, jarak sekitar satu kilometer menuju puskesmas terdekat menjadi hambatan tersendiri, terutama bagi lansia atau warga dengan keterbatasan mobilitas.

Kegiatan seperti ini tidak hanya meringankan beban biaya, tetapi juga membuka akses alternatif yang lebih dekat dan ramah terhadap kondisi masyarakat desa.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, Yuli Ernawati, mengatakan bahwa antusiasme tinggi warga tidak terlepas dari sosialisasi yang telah dilakukan sebelumnya.

“Ini karena sebelumnya sudah diberikan sosialisasi tentang pentingnya deteksi dini,” ujarnya.

Menurut Yuli, kegiatan semacam ini menunjukkan bahwa layanan kesehatan tidak harus selalu bergantung pada gedung fasilitas formal. “Masyarakat bisa mendapatkan pemeriksaan kesehatan di luar gedung lewat event-event seperti ini,” tambahnya.

Program Desa Sejahtera tidak hanya fokus pada layanan kesehatan. Untuk menarik partisipasi warga, juga diadakan pertandingan bola, permainan tradisional, serta pemberian gawang bola untuk mendukung fasilitas olahraga warga.

Pendekatan seperti ini dinilai efektif menjangkau lapisan masyarakat yang selama ini tidak rutin memeriksakan kesehatannya.

Adapun, program ini merupakan pelaksanaan ketiga, setelah sebelumnya hadir di Tangerang dan Cianjur, dan direncanakan akan terus berlanjut ke daerah-daerah lainnya.

Dengan memadukan pendekatan komunitas dan kolaborasi lintas sektor, kegiatan ini menjadi contoh bahwa pemerataan layanan kesehatan bisa dilakukan secara lebih inklusif dan berkelanjutan serta menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.

Posted in Tak Berkategori

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *