KUBET – Jadi Pusat Riset, Suaka Badak di Aceh Timur Teliti Cara Kembangbiak

Indra, anak badak sumatera yang lahir di SRS TNWK, Minggu (16/2/2025).

Lihat Foto

Kepala BKSDA Aceh Ujang Wisnu Barata di Banda Aceh, Senin, mengatakan selain sebagai pusat penelitian, suaka badak sumatra tersebut juga dijadikan pusat pengembangbiakan satwa liar yang terancam punah tersebut.

“Suaka badak sumatra atau sumatran rhino sanctuary di Kabupaten Aceh Timur akan dijadikan pusat penelitian dan pengembangbiakan badak sumatra yang kini terancam punah di alam liar,” katanya pada Senin (5/5/2025).

Menurut dia, saat ini progres pembangunan sumatran rhino sanctuary (SRS) di Kabupaten Aceh Timur sudah mencapai 90 persen. Kini, tinggal pembangunan jalan menuju ke SRS tersebut. Pembangunan jalan tersebut didukung pemerintah daerah setempat.

Ia menjelaskan, sarana dan prasarana SRS itu meliputi bangunan untuk penelitian, klinik kesehatan, dan lainnya. Termasuk lokasi pengembangbiakan buatannya, kata Ujang Wisnu Barat.

“Luas lahan SRS mencapai 10 hektare. Jika semua infrastrukturnya selesai, maka SRS tersebut segera dioperasikan. Terkait pembangunan jalan, sudah kami sampaikan kepada Bupati Aceh Timur,” kata Ujang Wisnu Barata.

Kepala BKSDA Aceh itu menyebutkan populasi badak sumatra di Provinsi Aceh berkisar 30 hingga 50 ekor. Ciri-ciri badak sumatra memiliki dua cula, satu berukuran kecil dan satu lagi besar yang berada di dekat mulut.

“Keberadaan SRS tersebut diharapkan nantinya menjadi tempat penyelamatan badak sumatra. Apalagi badak sumatra yang merupakan satwa kunci kini kondisinya terancam punah karena habitatnya semakin sempit,” kata Ujang.

Posted in Tak Berkategori

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *