KUBET – Biochar Diangkat Jadi Andalan Baru Tekan Emisi GRK

Ilustrasi emisi karbon (Pixabay/Pexels)

Lihat Foto

biochar untuk menekan emisi gas rumah kaca (GRK). Wakil Menteri Lingkungan Hidup, Diaz Hendropriyono, mengatakan bahwa teknologi tersebut merupakan upaya mengatasi perubahan iklim.

“Aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim dua-duanya perlu kita lakukan bersama-sama. Salah satunya seperti yang teman-teman Asosiasi Biochar Indonesia Internasional (ABII) lakukan melalui teknologi biochar,” ungkap Diaz dalam keterangannya, Selasa (8/7/2025).

Dia menjelaskan, biochar berasal dari pengolahan limbah pertanian seperti ampas tebu yang berguna menyerap emisi GRK sekaligus memperbaiki kualitas tanah. Diaz menilai, biochar juga berpotensi menjadi pionir dalam perdagangan karbon global.

“Masukan teknis sudah kami berikan dan tinggal dikembalikan ke KLH. Harapannya supaya sektor ini bisa menjadi yang pertama yang mendobrak perdagangan karbon internasional,” papar dia.

Sementara itu, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Rahmat Pambudi, menekankan pentingnya biochar guna menghadapi perubahan iklim, polusi, serta hilangnya keanekaragaman hayati.

“Kelihatannya sederhana, tetapi menghasilkan biochar berkualitas adalah langkah mengurangi triple planetary crisis.” tutur Rahmat.

Karenanya, ia menyebutkan harus ada peta jalan di sektor biochar untuk mendukung sistem pertanian maupun ketahanan pangan nasional.

Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, turut menyatakan kesiapan instansinya bekerja sama dengan ABII.

“Kami akan bantu apapun dari segi pertanian, siap kolaborasi, siap terjun, kami bawa eselon 1 dan 2 Kementan untuk menunjukkan komitmen Kementan,” ucap Sudaryono.

“Saya minta Kepala Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian untuk segera menindaklanjuti aksi yang akan dieksekusi ABII,” imbuh dia.

Posted in Tak Berkategori

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *